Wah Kontes Ikan Cupang yang Menakjubkan


Sukoharjo,Wah Kontes Ikan Cupang yang Menakjubkan – Biasanya kontes kecantikan identik dengan wanita-wanita cantik tetapi kali ini berbeda, yang menjadi peserta kontes kecantikan ini adalah ikan cupang. Seperti yang kita tau, ikan cupang memiliki keindahan di bagian sirip dan warnanya. Hal inilah yang membuat ikan cupang banyak digemari oleh masyarakat.

Kontes yang berlangsung di Sukoharjo ini mendapat perhatian besar dai para penghobi ikan cupang. Para pesertanya bukan hanya datang dari Sukoharjo, tetapi juga berasal dari Solo, Yogyakarta dan Semarang. Mereka semua sangat antusias untuk memamerkan keindahan ikan cupang peliharaannya. Menurut salah satu peserta kontes Novi kepada Indosiar mengatakan,”Dengan adanya kontes ini dapat mengangkat derajat ikan cupang di mata para penghobi ikan, selain itu kontes ini juga sebagai tolak ukur sejauh mana perkembangan ikan cupang di indonesia”.

Jenis ikan cupang yang diikutkan dalam lomba kontes kecantikan ini ada lima jenis; Cupang Plakat, Cupang Serit, Cupang Halfmoon satu tile, Halfmoon dua tile dan Cupang Giant. Kelima jenis ikan-ikan tersebut dinilai berdasarkan keindahan warnanya, terutama komposisi badan ikan cupang dengan siripnya.

Ikan cupang dengan keindahan sempurna bisa memiliki harga jual yang tinggi, mulai Rp 100 ribu hingga jutaan rupiah per ekornya. Tidak heran, jika budi daya ikan cupang ini menjadi salah satu alternatif usaha yang cukup menjanjikan.

Menurut Kurniawan yang merupakan penyelenggara kontes mengatakan, ” Kontes kecantikan ikan cupang ini tidak murni diikuti oleh penghobi ikan saja, tetapi juga diikuti oleh peternak, pedagang dan penghobi ikan itu sendiri. Karena kontes ini merupakan ajang silaturrahmi dan sarana untuk bertukar pikiran kepada sesama pecinta ikan cupang”.

Gwat gan,43 Spesies Ikan di Mediterania Terancam Punah

43 Spesies Ikan di Mediterania Terancam Punah
43 Spesies Mediterania Terancam Punah
Survei terbaru dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengungkapkan sekira 43 spesies ikan asli Laut Mediterania kini terancam punah.

Sebagian besar spesies yang terancam punah, menurut IUCN adalah hiu dan ikan manta. Menurut IUCN, spesies ini terancam menghilang dikarenakan aktivitas penangkapan ikan yang berlebihan, tempat tinggal yang terus berkurang serta polusi.

Meski beberapa jenis hiu dan manta tidak memiliki nilai komersil tinggi, mereka juga menjadi korban penangkapan ikan, setelah jala pukat sang nelayan menangkap mereka tanpa pandang bulu.

“Penggunaan jala pukat merupakan masalah utama untuk konservasi dan kesinambungan spesies laut,” ujar salah satu pegawai IUCN Maria del Mar Otero sebagaimana dikutip Straits Times, Selasa (19/4/2011).

“Karena metode itu tidak selektif, pengguna jala pukat bukan hanya menangkap ikan yang diincar tapi juga spesies lain dalam bentuk banyak sekaligus menghancurkan dasar lautan, di mana banyak ikan hidup, bereproduksi dan makan,” imbuhnya.

Sementara itu, spesies komersil seperti tuna sirip biru juga dinyatakan terancam punah akibat penangkapan ikan yang terlalu banyak. Potensi reproduksi tuna sirip biru dinyatakan berkurang hingga setengahnya selama 40 tahun terakhir.

(Okezone)

New Relix Fishing Tournament


banner-relix-fishing-tourn-2012
Relix Fishing Tournament Di awal tahun 2012 PT. Aneka Raya Pancing dan Toko Ronson Fishing kembali mengadakan lomba mancing. Lomba mancing yang bertajuk “Relix Fishing Tournament” ini akan diadakan di Kolam Telaga Kemayoran pada tanggal 15 Januari 2012.
Selain memperebutkan hadiah jutaan rupiah, anda juga berkesempatan mendapatkan doorprise alat-alat pancing dari Toko Ronson. Bukan hanya itu saja, bagi peserta yang sudah mendaftar akan mendapatkan senar Relix Carp Competition dari Aneka Raya Pancing, kemudian essence gudang dan umpan K 178 dari Toko Ronson secara gratis pada saat perlombaan nanti.

Peserta lomba juga bisa berbelanja pada saat perlombaan, karena Aneka Raya Pancing membuka stand pameran dan penjualan alat-alat pancing Relix pada saat perlombaan nanti. Lapak yang tersedia sangat terbatas jadi bagi anda yang belum mendaftar, buruan daftarkan diri anda di Showroom Aneka Raya Pancing atau Toko Ronson Fishing.

Hari/Tanggal : Minggu, 15 Januari 2012
Jam : 13.00 s/d 17.00 wib
Tiket : Rp. 600.000,-
Jumlah Lapak : 50 Lapak
Tempat : Telaga Kemayoran, Telp. 021-6540237 (panitia)
Susunan Hadiah
 Induk Terberat 1Rp. 9.000.000 + Ril Shimano Nasci C3000
 Induk Terberat 2Rp. 4.000.000 + Ril Shimano Sienna 2500FD
 Induk Terberat 3Rp. 2.000.000 + Ril Shimano Catana 2500FB
 Induk Terberat 4Rp. 1.500.000 + Joran Relix Navigator RN602MS
 Total PrestasiRp. 800.000 + Ril Relix Tremor LE2500
 Total WilayahRp. 600.000 + Ril Relix Carnival 3000
 Babon TerbanyakRp. 600.000 + Ril Relix Carnival 3000
Doorprise dari Toko Ronson
  • Joran Relix Astonish 180 dan Ril Relix Spring 3000
  • Joran Relix Expression 180 dan Ril Relix Summer 3000
  • Joran Relix Premium 180 dan Ril Relix Autumn 3000
TEMPAT PENDAFTARAN
  1. PT. Aneka Raya Pancing Jl. Bandengan Utara Blok A No.23, Jakarta Utara Telp. 021-667.636
  2. Ronson Fishing Jl. Raya Bekasi Barat No.31 Jatinegara, Jakarta Timur Telp. 021-8191829/8564637
  3. Transfer Rekening Bank BCA No. Rek. 212-3000072 a/n Ridwan (konfirmasi sebelum transfer). Bukti pembayaran di fax ke no. 021-66691706 Up. sdri. Nia

Nie Gan Teknik Merilis Ikan Yang Baik

Teknik Merilis Ikan Yang Baik - Memancing ikan merupakan sebuah aktivitas menyenangkan yang kaitannya dengan menangkap ikan, namun dalam beberapa hal, kelestarian lingkungan haruslah menjadi perhatian kita bersama sehingga hobby memancing masih boleh dilakukan oleh anak cucu kita berpuluh-puluh tahun lagi kerana kelestarian ikan sasaran pemancingan masih terjaga dengan baik. Dengan konservasi alam yang ketat maka kelangsungan hobby memancing kita akan lestari.

Pada saat memancing kita sedang menggunakan barang-barang yang berbahaya bagi kelangsungan hidup ikan dan hewan air lainya. Oleh karena itu kita harus menggunakannya dengan bijak dan berhati-hati agar kelangsungan hidup ikan dan hewan air lain tetap terjaga kelestariannya. Terutama bagi anda pemancing di sungai atau tempat-tempat alami lainnya, sehingga kelak anak cucu kita masih bisa merasakan sensasi mancing ikan di alam liar.

Teknik catch and release adalah sebuah komitmen yang dapat dilakukan oleh para pemancing untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan yang memang sekarang ini sudah sangat terganggu dengan adanya penangkapan ikan komersial yang besar-besaran sekaligus polusi air dan lingkungan yang cukup parah sehingga kehidupan berbagai macam ikan terganggu dan dimungkinkan jumlah berbagai ikan pancingan di alam liar menjadi berkurang secara pesat.

Cara memancing dengan memperhatikan semangat catch and release yakni dengan melepaskan ikan tangkapan anda setelah anda mendapatkannya. Ikan tangkapan dapat anda foto untuk keperluan dokumentasi tapi anda tidak boleh membunuhnya. Dengan melepaskan ikan yang sudah anda tangkap, maka ikan tersebut dapat terus terjaga kelestariannya.

Teknik memancing catch and release dapat dilakukan pada pemancingan air tawar maupun pemancingan air laut. Mengingat banyak jenis-jenis ikan yang ada sekarang ini sudah termasuk ikan yang masuk kategori ikan langka. Berbagai jenis dan spesies ikan laut bahkan sekarang ini merupakan ikan yang langka.

Agar ikan pancingan tidak terluka dan dapat kembali melanjutkan kehidupannya di laut lepas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merilis ikan, yaitu :

Segerakan untuk menyudahi perlawanan ikan
Hal yang paling mengasyikkan bagi para pemancing adalah ketika umpan disambar ikan dan bertarung dengan ikan itu untuk membawanya ke daratan. Namun hendaknya kita tidak berlama-lama bertarung dengan ikan, sehingga ikan tersebut dapat kembali sehat ketika kita merilisnya kembali ke alam bebas.

Lepas kail dengan hati-hati
Untuk menjaga ikan tetap hidup tentunya kita harus berhati-hati melepas kail yang tersangkut di mulut ikan agar tidak terluka terlalu parah. Sehingga masih ada kemungkinan ikan itu hidup ketika kita rilis kembali ke alam. Jika kail terlalu dalam termakan dan susah untuk dilepas, akan lebih baik jika kita memotongnya daripada harus memaksa melepas, yang justru akan melukai lebih parah ikan tersebut.

Siapkan kain basah
Pada saat ikan sudah terangkat, pastikan kita memegang ikan tersebut dengan kain yang telah kita basahi. Tujuannya adalah menjaga kulit ikan agar tetap lembab dan lendir ikan tidak hilang. Jika lendir ikan itu hilang maka ikan tersebut akan rentan terhadap penyakit dan bakteri lainya.

Bantu ikan bernafas kembali
Pada saat akan merilis ikan ke dalam air jangan langsung dilepas, karena ikan masih stress dan lemas. Tenaga ikan tersebut telah terkuras habis pada saat melakukan perlawanan dengan pemancing. Selain itu, ikan tersebut juga akan lemas karena terlalu banyak kehilangan oksigen pada saat berada di daratan untuk dilepas dari kail dan kadang untuk sesi foto. Usahakan ikan jangan terlalu lama berada di darat. 

Mancing Tenggiri Yuk


Memancing Teggiri Tak Pernah Basi
Daya tarik ikan tenggiri sepertinya tiada pernah habis. Dari dahulu hingga sekarang ikan tenggiri terus menjadi target pancinger. Daya sergap dan kecepatannya berenang bagaikan torpedo membuat pancinger gandrung dan menyukainya. Ikan yang memiliki daging yang gurih ini hampir keberadaannya selalu dirindukan, maka jangan heran bila musim tiba-tiba pemburu tenggiri selalu menanti, seperti di daerah Teluk Jakarta dan tentunya juga daerah lainnya.

Ikan tenggiri (mackerel) merupakan ikan yang tidak asing bagi nelayan atau pancinger. Ikan yang memiliki bentuk tubuh langsing memanjang, dengan warna keperak-perakan dan di tubuhnya hampir terdapat garis-garis seperti zebra cros selalu hidup berkelompok dalam mencari makan. Ikan yang tergolong sebagai ikan pelagis, maka ikan tenggiri suka berpindah-pindah lokasi. Saat tertentu ia hidup di karang tertentu namun beberapa hari kemudian ia pergi mengembara untuk menyambung kehidupan. Jadi ikan ini tidak menetap pada satu satu lokasi layaknya ikan dasar seperti kakap, jenaha dan kerapu.

Postur tubuhnya yang langsing tentu saja mendukung tergolong karakter hidupnya sebagai penjelajah tinggi. Dari postur tubuhnya itu kita bisa mengerti bahwa ikan ini adalah ikan pemburu yang handal. Daya serangnya yang cepat di dukung dengan tajamnya giginya membuat ikan lain seperti ikan como, ikan selar dan ikan yang lebih kecil tidak berdaya menghadapinya.

Sebagai ikan predator sekaligus ikan pelagis maka ikan ini banyak dinantikan kehadirannya dalam setiap musimnya. Ikan tenggiri selalu mendatangi kawaan Teluk Jakarta bersamaan angin barat yang jatuh umumnya pada bulan januari hingga agustus. Pada musim timur tua yaitu bulan September ikan ini kembali datang.

Datangnya tenggiri tentu saja mengundang para nelayan dan pancinger untuk saling mengakali bagaimana mendapatkan ikan yang terkenal enak dagingnya ini. Jangan heran bila musimnya datang kapal-kapal penyewaan mancing di Teluk Jakarta ramai disewa pancinger. Sehabis memancing cerita pancinger terus berkembang di toko-toko pancing maupun via facebook.

Melihat banyak pancinger yang memberi apresiasi terhadap ikan tenggiri maka belakangan ini khusus ikan tenggiri diperlombakan dalam sebuah turnamen. Tercatat dua kali turnamen yang khusus memancing tengiri dan pesertanya sangat banyak. Banyak peserta turnamen tenggiri tentu saja menjadi barometer bahwa ikan tenggiri tetap digemari.

Suka Mencari Makan di Karang Luas
Sebagai ikan pemburu yang handal, tenggiri selalu mengincar keberadaan ikan-ikan kecil yang menjadi santapannya. Ikan-ikan kecil seperti selar, como dan kembung biasanya mencari makan di daerah yang berkarang cukup luas dan dangkal. Lokasi karang luas dan panjang yang merupakan rumah ikan-ikan kecil ternyata menjadi tempat yang menjanjikan bagi tenggiri, dengan meruahnya makanan untuk menyambung hidup.

Jika ikan tenggiri menjadi lebih besar ia tidak hanya tinggal di daerah yang berkarang dangkal, namun pergi mengembara ke tengah lautan untuk mencari makanan. Ikan tenggiri besar lebih memilih hidup secara solitaire atau menyendiri dalam memburu mangsanya.
Ikan tenggiri besar dalam mencari makan harus juga bersaing dengan ikan pelagis besar lainya seperti barakuda, marlin dan layaran. Maka jangan heran bila anda mancing trolling di lautan dalam umpan anda di makan oleh tenggiri.


Memburu Tenggiri Dengan Teknik Koncer
Untuk memburu ikan tengiri dengan teknik koncer maka kami akan sajikan bagaimana kebiasan para nelayan dan pancinger Kepulauan Seribu-Jakarta. Meski teknik ini sebenarnya teknik umum dan tidak mengenal batas wilayah. Bobot ikan yang terpancing di perairan Kepulauan Seribu umumnya berkisar 3-4, memang kadang-kadang tertangkap tenggiri yang berukuran besar dengan berat 10 kg, tentu saja jika di daerah Kepulauan Seribu ikan tidak terlalu besar maka untuk mendapatan perlawanan yang aduhai enaknya lebih baik menggunakan perangkat yang kecil pun yaitu kelas kenur antara 2-8 kg sudah cukup.

Namun jika daerah mancing menghasilkan ikan tenggiri yang besar seperti daerah Indonesia timur, atau Ujungkulon dan Binuangeun yang ikan tenggirinya boleh dibilang monster lantaran beratnya mencapai di atas 20 kg maka piranti pun haruslah besar pula.
Kembali ke wilayah Teluk Jakarta untuk spesifikasi piranti pada umumnya sebagai berikut:


Joran
pilih joran jenis light spinning pendek ( 180-220 cm), bahan utama grafit yang terdiri dari satu atau dua batang. Aksi joran pilih yang melengkung dari tengah sampai ke ujung (kelas 2-4 kg) atau joran yang melengkung di ujungnya saja dengan kelas 65 kg-10 kg.


Ril
Penggunaan penggulung sebaiknya pilih yang model spinning dengan 2-12 ball bearing logam anti karat. Kalo bisa wadah dan spulnya terbuat dari grafit. Ukuran ril sebaiknya sama dengan ukuran kelas kenur atau naik satu kelas di atas ukuran kenur.


Kenur
Penggunaan kenur yang IGFA test lebih baik karena bila anda mendapat ikan untuk kategori rekor maka lebih aman. Biasanya kenur kecil kelas 8 lbs-20 lbs. Pinsipnya semakin kecil semakin galak namun diperlukan kelihaian dan jam terbang yang tinggi. Sedangkan kenur PE sebenarnya bisa juga digunakan untuk mancing namun kenur ini tidak lazim bagi pemancing yang gemar mancing koncer dan kenur PE sering digunakan untuk mancing popping atau jigging.


Tali Ujung
Lantaran ikan tenggiri memiliki gigi yang tajam dan bentuknya menyerupai gergaji maka untuk itu antisipasi dengan menggunakan tali ujung dari kawat baja tunggal nomor 24-28 atau kawat serabut baja kelas 15-24 kg. Penggunaan kawat baja terbukti ampuh meredam geganasan sambaran tenggiri dimana pemancing tanpa takut kenurnya akan putus.


Rangkaian Pancing
Gigi tenggiri terkenal sangat tajam. Kebiasaanya menyambar umpan biasanya menyabar dari arah samping atau belakang dengan cara menyergap dan berang secepat kilat. Karakter sambaran dan daya serangnya yang tinggi itulah makan pemancing perlu melengkapinya dengan kawat pada tali penghujungnya. Bagi pemancing yang gemar mancing dasar dengan tehnik koncer yang menggunakan umpan hidup, agar presentasi ikan terkait maksimal umpan biasanya dipasang dua kail yang kedua-duanya harus mantap tertanam ke badan ikan.


Umpan
Ikan terggiri termasuk kategori ikan pelagis (permukaan). Di daerah Kepulauan Seribu ikan tenggiri lebih sering dipancing dengan cara koncer. Meski demikian ada juga pemancingya yang mancing dengan cara trolling. Ikan umpan yang paling sering digunakan para nelayan dan pemancing adalah ikan kembung hidup. Bagi pemancing yang suka trolling biasanya memilih ikan hidup yang tidak mudah mati dengan kecepatan pelan sekali. Agar ikan kecil tetap mengumpul pada satu lokasi saja maka yang dilakukan adalah membuang rebon (ngebom/chumming) atau dengan ikan kembung mati agar mendapat respon yang cepat dari si lincah tenggiri.


Teknik Menghajar
  • Kebiasaan ikan tenggiri yang menyambar umpan dengan kecepatan tinggi tentu saja membuat kenur dalam sekejap keluar dari ril berpuluh-puluh meter. Jika tiba-tiba ril anda berderit keras janganlah panik. Biasanya hal ini yang sebentar karena tenggiri kecepatan berenang akan berkurang dengan sendirinya.
  • Untuk mengantisipasi hal tersebut maka stel drag pada kekuatan 30% dari kekutan kenur sehingga kala ikan membawa kabur kita tidak usah kawatir akan putusnya kenur.
  • Setelah perlawanan ikan tenggiri berhenti sekarang tinggal aksi pemancing untuk mengajar ikan ini. Mainkan joran anda secara berirama naik turun. Tarik joran ke atas lalu turunkan ke bawah lalu ikuti dengan memutar engkol ril. Jangan buru-buru dan terus kuasai keadaan hingga mendekati kapal.
  • Jika tenggiri berenang ke arah kapal maka anda harus mengantisipasinya dengan cara menggulung secara cepat. Setelah kondisi kenur tegang anda haruslah hati-hati agar ikan tidak berontak dan menangkan pertarungan dengan si lincah tenggiri.
Trolling Tenggiri
Ikan tenggiri bisa juga dipancing dengan teknik trolling. Mancing trolling atau istilahnya ma ncing tunda adalah mancing dengan cara kapal berjalan. Umpan diulur di belakang kapal dalam beberapa meter lalu kapalpun berjalan. Umpan yang sering digunakan untuk mancing ikan tenggiri pun beraneka ragam. Ada umpan buatan dan umpan alami. Umpan buatan seperti konahead, rapala merupakan umpan yang bisa dipakai untuk memancing tenggiri. Sedangkan umpan alami adalah ikan-ikan yang dijahit biasanya ikan kembung, dan tongkol. Dalam mancing trolling biasanya yang memakan bukan hanya ikan tenggiri tapi terkadang ikan wahu, barakuda, bahkan terkadang ikan layaran dan ikan pelagis lainnya.

Teknik Catch and Release

Teknik catch and release adalah teknik menangkap ikan sewaktu memancing yang memperhatikan kelestarian lingkungan. Memancing dengan teknik ini akan menjaga kelestarian lingkungan dikeranakan kelangsungan daur kehidupan ikan dapat terpelihara dengan sempurna, setiap ikan terutama yang akan beranak akan dapat melanjutkan daur kehidupan secara sempurna.

Teknik catch and release adalah sebuah komitmen yang dapat dilakukan oleh para pemancing untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan yang memang sekarang ini sudah sangat terganggu dengan adanya penangkapan ikan komersial yang besar-besaran sekaligus polusi air dan lingkungan yang cukup parah sehingga kehidupan berbagai macam ikan terganggu dan dimungkinkan jumlah berbagai ikan pancingan di alam liar menjadi berkurang secara pesat.

Cara memancing dengan memperhatikan semangat catch and release yakni dengan melepaskan ikan tangkapan anda setelah anda mendapatkannya. Ikan tangkapan dapat anda foto untuk keperluan dokumentasi tapi anda tidak boleh membunuhnya. Dengan melepaskan ikan yang sudah anda tangkap, maka ikan tersebut dapat terus terjaga kelestariannya.

Memancing ikan merupakan sebuah aktivitas menyenangkan yang kaitannya dengan menangkap ikan, namun dalam beberapa hal, kelestarian lingkungan haruslah menjadi perhatian kita bersama sehingga hobby memancing masih boleh dilakukan oleh anak cucu kita berpuluh-puluh tahun lagi kerana kelestarian ikan sasaran pemancingan masih terjaga dengan baik. Dengan konservasi alam yang ketat maka kelangsungan hobby memancing kita akan lestari.

Teknik memancing catch and release dapat dilakukan pada pemancingan air tawar maupun pemancingan air laut. Mengingat banyak jenis-jenis ikan yang ada sekarang ini sudah termasuk ikan yang masuk kategori ikan langka. Berbagai jenis dan spesies ikan laut bahkan sekarang ini merupakan ikan yang langka.

Memang di negara kita pelaksanaan teknik catch and release ini masih belum popular mengingat kesadaran lingkungan kita yang masih rendah, namun jika kita para pemancing masih lagi prihatin dengan kelestarian lingkungan teknik catch and release akan membantu penyelamatan lingkungan sekitar.

Di beberapa klub memancing, ada yang menyarankan untuk menggunakan mata pancing yang tidak memiliki barb atau barbless. Barb adalah kait yang ada pada hujung mata pancing untuk menjaga ikan yang sudah tertangkap oleh pancing tidak sampai lepas. Penggunaan mata pancing barbless memang mengurangi sekali risiko kematian ikan hasil tangkapan anda, namun ada juga pendapat beberapa pemancing yang mengatakan jika mata kail tidak menggunakan barb, kemungkinan ikan sasaran dapat melepaskan diri dari kail akan mudah dan tentu saja peluang mendapatkan ikan juga semakin kecil.

Cara catch and release memang belum dijadikan aturan yang resmi di negara kita untuk konservasi alam, namun sebaiknya para pemancing sebaiknya menggunakannya sebagai salah satu bentuk kepedulian anda terhadap konservasi alam.

Ni Gan Billfish, Si Primadona Mancing

Billfish, Si Primadona Mancing - Memancing di laut memang memiliki tantangan dan kenikmatan tersendiri bagi para pemancing, khususnya saat strike billfish (jenis ikan berparuh). Sekarang ini sudah sering diadakan turnamen laut yang salah satu kategori juaranya adalah ‘Juara Billfish’.

Jenis ikan yang di anggap paling kuat dalam olahraga mancing adalah jenis ikan berparuh. Kebanyakan dari jenis ini akan mempertontonkan atraksi yang cukup lengkap. Menyelam, melompat, menari dipermukaan, menggeleng dengan liar, dsb.

Beberapa pemancing pernah berucap: ”Jangan pernah mengaku sebagai pemancing, sebelum menaklukan salah satu dari jenis ikan berparuh ini”. Selain perlawanan yang gigih, jenis ini juga dikenal dengan ukurannya yang besar. Beberapa diantaranya bisa mencapai lebih dari 500 Kg.

Memancing dengan tim yang solid (Kapten, kru kapal dan pemancing) sangat dianjurkan untuk memenangkan pertarungan dengan jenis ini. Bersiap akan sambarannya dan berilah Label (Tag) sebelum melepaskannya, jika anda memenangkan pertarungan tersebut.

Berikut ini nama-nama ikan jenis Billfish, antara lain:

1. Ikan Pedang

  • Nama Lain : Broadbill Swordfish, Broadie, Pez Espada
  • Jenis : Broadbill Swordfish, Broadie, Pez Espada
  • Ukuran : Biasanya mulai dari 50 Kg s/d diatas 500 Kg.
  • Rekor Dunia : 1,182 pounds
  • Karakter : Tidak seliar Marlin Biru, tetapi memiliki kekuatan setara dan bertarung dengan kasar yang mana kadang-kadang dapat juga melakukan lompatan spektakuler.
2. Marlin Hitam
  • Nama Lain : Black Marlin, White Marlin, Silver Marlin
  • Jenis : Makaira Indica
  • Ukuran : Perkiraan berat maximum 1.000 Kg
  • Rekor Dunia : 1,560 pounds
  • Karakter : Sangat kuat dan luar biasa cepat yang mana bukan hanya menguji pemancing dan pirantinya tetapi juga seluruh kru kapal. Berenang cepat dipermukaan, lalu menyelam di kedalaman yang dapat menyebabkan kenur putus karena hambatan air.
3. Marlin Biru
  • Nama Lain : Blue Marlin, Pacific Blue Marlin
  • Jenis : Makaira Mazara (Marlin Biru Pacific), Makaira Nigricans(Marlin Biru Atlantic)
  • Ukuran : Dapat mencapai berat 1.200 Kg lebih (Pacific)
  • Rekor Dunia : 1,402 pounds (Atlantic)
  • Karakter : Lebih kuat dari Marlin Hitam dan untuk menangkap Marlin Biru sangat pasti diperlukan kerja tim. Biasanya bertarung lebih dalam dibandingkan dengan Marlin Hitam atau Marlin Loreng.
4. Marlin Loreng
  • Nama Lain : Striped Marlin, Striper, Stripey
  • Jenis : Tetrapturus Audax
  • Ukuran : Diperkirakan berat maximum mencapai 250 Kg.
  • Rekor Dunia : 494 pounds
  • Karakter : Petarung yang kuat untuk piranti ringan Biasanya akan menari dipermukaan jika terpancing dan melakukan lompatan-lompatan spektakuler. Ketika pertama kali terpancing akan melompat beberapa kali, kemudian menyelam dikedalaman tanpa pernah muncul kembali. Ikan yang fantasis untuk dipancing dengan pancing cambuk (Fly fishing).
5. Marlin Kapak
  • Nama Lain : Hatchet Marlin
  • Jenis : Tetrapturus Sp.
  • Ukuran : Tidak diketahui, kemungkinan berkisar 100 Kg
  • Rekor Dunia : Tidak ada
  • Karakter : Sangat langka. Merupakan varian dari Marlin Putih, kemampuan bertarung sama dengan Marlin Putih.
6. Marlin Putih
  • Nama Lain : White Marlin, Spikefish, Agujo Blanco
  • Jenis : Tetrapturus Albidus
  • Ukuran : Berat maximum diperkirakan lebih dari 100 Kg
  • Rekor Dunia : 181 pounds
  • Karakter : Mungkin jenis ini merupakan jenis ikan berparuh yang paling senang berada di udara, tetapi juga dengan stamina yang baik.
7. Ikan Layaran
  • Nama Lain : Indo-Pacific Sailfish, Spindlebeak, Pez Vela
  • Jenis : Istiophorus Platypterus (Layaran Indo-Pacific), Istiophorus Albicans (Atlantic)
  • Ukuran : Berat maximum diperkirakan 120 Kg. (Layaran Indo-Pacific)
  • Rekor Dunia : 221 pounds (Layaran Indo-Pacific), 141 pounds (Layaran Altantic)
  • Karakter : Berakrobatik dengan spektakuler dan lebih banyak berada di atas air ketika terpancing. Kecepatan yang luar biasa yang umumnya tidak bertarung dikedalaman. Merupakan primadona untuk piranti ringan dan mancing cambuk (Fly fishing).
8. Ikan Todak Berparuh Panjang
  • Nama Lain : Longbill Spearfish, Altantic Spearfish, Long-nose Spearfish
  • Jenis : Tetrapturus Pfleugeri
  • Ukuran : Berat maximum 50 Kg
  • Rekor Dunia : 94 pounds
  • Karakter : Sebagai ikan yang termasuk kecil dalam keluarga ikan berparuh, ikan ini sangat asyik dipancing dengan piranti ringan dalam mengantisipasi larinya yang secepat kilat dan juga akrobat yang dilakukannya.
9. Ikan Todak Mediteranian
  • Nama Lain : Mediterannean Spearfish
  • Jenis : Tetrapturus Belone
  • Ukuran : Berat maximum 50 Kg
  • Rekor Dunia : 90 pounds
  • Karakter : Sebagai ikan yang termasuk kecil dalam keluarga ikan berparuh, ikan ini sangat asyik dipancing dengan piranti ringan dalam mengantisipasi larinya yang secepat kilat dan juga akrobat yang dilakukannya.
10. Ikan Todak Berparuh Pendek
  • Nama Lain : Shortbill Spearfish, Altantic Spearfish
  • Jenis : Tetrapturus Angustirotris
  • Ukuran : Berat maximum 50 Kg
  • Rekor Dunia : None
  • Karakter : Sebagai ikan yang termasuk kecil dalam keluarga ikan berparuh, ikan ini sangat asyik dipancing dengan piranti ringan dalam mengantisipasi larinya yang secepat kilat dan juga akrobat yang dilakukannya.

Bottom Trawling Adalah Teknik Mancing Yang Ilegal Gan

Bottom Trawling Adalah Teknik Mancing Yang IlegalBottom trawling merupakan cara memancing dengan menggunakan pukat, yang berupa jaring ikan dengan jangkauan yang luas dan lebar. Jaring yang dipasang pada teknik bottom trawling dipasang di sepanjang dasar laut (bottom) sampai kedalaman tertentu yaitu untuk menangkap ikan demersal yaitu ikan-ikan yang mencari makan di dasar perairan maupun ditengah perairan. Ikan yang ditangkap dengan cara bottom trawling bisa beraneka macam karena penggunaannya di dasar perairan yang merupakan jalur ikan mencari makan.

Jaring pukat bottom trawling dipasang rendah di dasar perairan dengan kedalaman yang cukup dalam di dalam perairan dan ditarik oleh kapal pukat baik dengan sistem 1 kapal maupun 2 kapal join menjadi satu. Kapal yang dipakai biasanya yang memiliki daya yang cukup kuat sampai lebih dari 10.000 HP sehingga mampu menarik bottom trawling tanpa kesulitan.

Jaring pukat bottom trawling menangkap hampir semua jenis ikan di daerah dasar perairan seperti ikan cod, cumi, udang dan berbagai ikan yang hidup di karang-karang. Ikan besar dan kecil serta berbagai macam molusca biasanya ikut terbawa oleh jaring pukat ini. Hampir semua spesies yang kecil yang terkena jaring pukat ini tidak mampu meloloskan diri dari jaring pukat bottom trawling mengingat kecilnya lubang jaring yang ada.

Kehancuran suatu ekosistem di suatu perairan menjadi ancaman penggunaan bottom trawling. Banyak ikan besar dan kecil yang tidak bisa meloloskan diri, dan akhirnya diambil sebagai komoditi meskipun harganya sangat murah. Dengan diambilnya semua jenis ikan bahkan dari berbagai umur, menyebabkan daur hidup ikan menjadi terganggu dan menjadi rusak.

Belum lagi kerusakan yang ditimbulkan jaring tersebut jika menghantam terumbu karang dan merusaknya, maka konservasi terumbu karang menjadi terganggu. Terumbu karang yang menjadi tempat hidup banyak spesies ikan menjadi terancam dengan adanya jaring pukat yang kuat melewatinya dan menghancurkannya.

Di beberapa negara penggunaan bottom trawling beberapa sudah diawasi, pengawasan terutama dari jenis dan bentuk jaringnya apakah sudah sesuai dengan standard penangkapan ikan. Besar lubang jaring merupakan faktor penentu besaran ikan yang akan ditangkap. Namun lebih banyak negara yang melarang jenis pukat bottom trawling digunakan sebagai cara penangkapan komersialnya. Mengingat banyaknya kerugian yang ditimbulkannya dibandingkan dengan keuntungan yang didapatkannya.

Kerusakan lingkungan memang merupakan hal yang patut diwaspadai oleh para nelayan profesional, mengingat masa depan industri perikanan di masa depan, semoga para pemancing pun memperhatikan konservasi lingkungan dengan menggalakkan program “catch and release” bagi ikan-ikan yang termasuk langka. Termasuk penggunaan cara-cara penangkapan ikan yang selalu memperhatikan kelestarian lingkungan demi anak cucu kita kelak.

Mancing Alam Liar atau Wild Fishing

Mancing Alam Liar atau Wild Fishing - Wild Fishing atau biasa dikenal juga dengan sebutan mancing alam liar kini mulai banyak digemari oleh masyarakat. Mereka berpendapat wild fishing ini sangat menantang dan mengasyikan, apalagi jika hasil pancingannya adalah ikan dari berbagai jenis spesies dengan frekuensi strike yang banyak. Maka bukan tidak mungkin, pemancing tersebut akan ketagihan untuk mancing kembali.

Selain itu pula wild fishing digemari masyarakat karena beberapa alasan diantaranya : pemancing harus pintar menyesuaikan piranti mancing yang digunakan serta membutuhkan kesabaran yang ekstra lebih. Dan satu hal yang pasti wild fishing ini bisa menjadi alternatif bagi para pemancing pada saat keuangan menipis, karena biayanya yang relatif lebih murah.

Lokasi yang digunakan untuk wild fishing bisa di kali, sungai, setu atau pun danau buatan. Bagi masyarakat yang tinggal di Jakarta mungkin agak sulit untuk menemukan lokasi wild fishing yang tepat, tetapi untuk satu atau dua tempat masih ada walaupun lokasinya dipinggiran Jakarta. Sedangkan untuk daerah di luar kota Jakarta seperti Bogor, Depok dan Tangerang masih banyak tempat yang bisa di jadikan untuk wild fishing.

Jenis ikan yang menjadi target buruan dalam wild fishing ini bermacam-macam tergantung dari wilayah masing-masing dimana kita mancing. Biasanya ikan yang ditemukan dalam wild fishing ini diantaranya : Ikan toman, hampala, gabus, sepat, lele, mujaer, wader hingga ikan cere dengan ukuran yang berbeda-beda tentunya.

Di bawah ini ada beberapa tips mancing Wild Fishing.

1. Umpan

Umpan adalah bagian terpenting dalam memancing, karena umpan juga menjadi salah satu penentu sukses atau tidaknya memancing. Untuk wild fishing, umpan yang biasa digunakan adalah jangkrik, cacing, roti, pellet dan udang. Sebaiknya umpan-umpan tersebut disiapkan telebih dulu sebelum berangkat mancing, karena jika sudah sampai di lokasi mancing jarang sekali ditemukan penjual umpan.

Anda juga bisa menggunakan umpan tiruan / lure sebagai variasi dalam teknik mancing selain dan menggunakan pelampung, kasting juga bisa menjadi alternatif lain.

2. Pancing

Gunakan mata kail yang tidak terlalu besar, karena jika terlalu besar ikan akan mudah terlepas dari mata kail sehingga kurang efektif jika digunakan.

3. Senar

Untuk merasakan sensasi yang berbeda pada saat strike, sebaiknya gunakan line monofilament dengan ukuran kecil antara 0,1 atau 0,12 mm.

4. Pelampung

Pelampung digunakan sebagai indikator saat umpan kita dimakan oleh ikan, selain itu pelampung juga berfungsi untuk menahan umpan agar tetap berada di tengah-tengah air. Gunakan pelampung dengan model bulat panjang 2-3 cm.

5. Pemberat

Penggunaan timah ini dimaksudkan agar umpan bisa lebih cepat masuk ke dalam air. Pilih timah lipat yang tipis atau timah daun, gunakan sedikit saja agar pelampung tidak ikut tenggelam.

Mancing Wader Yuk!

Mancing Wader Yuk! - Ikan wader merupakan ikan yang banyak di konsumsi oleh penduduk lokal. Ikan yang mempunyai panjang rata-rata 4-13 cm dan berat antara 200-300 g dapat kita temukan di sungai, sawah, danau, rawa yang berair bening.

Ikan wader adalah jenis ikan air tawar yang paling gampang ditemukan di kolam-kolam dan waduk ataupun sungai yang airnya jernih. Ikan ini memiliki kekhasan yakni adanya dua bintik yang terdapat dibawah badannya. Ikan wader termasuk dalam suku Cyprinidae dan terdapat di perairan tawar di seluruh nusantara dan dalam bahasa Inggris diberi nama spotted barb. Ikan ini memiliki ukuran kecil sebesar jari kelingking dan yang paling besar bisa mencapai ukuran 2 jari manusia.

Ikan wader di alam liar memakan semua makanan yang ada di alam alias omnivora. Ia makan berbagai jenis makanan seperti telur ikan lain, lumut dan berbagai jenis serangga air. Ikan ini termasuk ikan yang rakus bahkan besifat karnivora karena ia juga makan telur ikan wader lainnya yang ada di perairan.

Memancing ikan wader merupakan hal yang cukup menyenangkan karena ikan ini gampang berkembang biak di sungai atau selokan kecil sehingga hampir semua tempat dapat ditemukan jenis ikan wader. Cara memancingnya adalah dengan menggunakan mata pancing yang berukuran kecil sekali. Pakan yang berupa pelet yang sudah direndam di bentuk kecil sebesar butiran nasi dan dipasang pada mata pancing. Pemberian mata pancing dan umpannya yang kecil akan membuat ikan wader akan lebih mudah menyambar pakan tersebut.

Ikan wader termasuk jenis ikan yang menyambar saat memakan umpannya, karenanya dibutuhkan ketepatan dan kecepatan saat menarik joran pancing sebelum umpan terlepas dari mata pancingnya. Rangkaian mata pancingnya pun bisa disusun dengan menggunakan pelampung maupun tidak. Penggunaan pelampung memang ditujukan sebagai indikator saat umpan disambar ikan, semakin cepat anda menarik joran anda, maka semakin kecil kemungkinan ikan lolos.

Ikan wader di Indonesia hanya digunakan sebagai ikan konsumsi alias dimakan, namun di negara eropa jenis ikan ini dipelihara sebagai ikan hias karena memiliki warna keperakan yang indah, dan beberapa jenis lain dari wader juga memiliki warna kehijauan sehingga lebih indah saat dipelihara di aquarium. Jenis lain dari ikan wader dapat berwarna merah dan kuning keperakan, namun semua memiliki ciri yang sama yaitu adanya bintik hitam di bagian bawah tubuhnya.

Menangkap Ikan Dengan Pukat Cincin

Purse Seine disebut juga “pukat cincin” karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin untuk mana “tali cincin” atau “tali kerut” di lalukan di dalamnya. Fungsi cincin dan tali kerut/ tali kolor ini penting terutama pada waktu pengoperasian jaring. Sebab dengan adanya tali kerut tersebut jaring yang tadinya tidak berkantong akan terbentuk pada tiap akhir penangkapan.

Prinsip menangkap ikan dengan purse seine adalah dengan melingkari suatu gerombolan ikan dengan jaring, setelah itu jaring bagian bawah dikerucutkan, dengan demikian ikan-ikan terkumpul di bagian kantong. Dengan kata lain dengan memperkecil ruang lingkup gerak ikan. Ikan-ikan tidak dapat melarikan diri dan akhirnya tertangkap. Fungsi mata jaring dan jaring adalah sebagai dinding penghadang, dan bukan sebagai pengerat ikan.

Sejarah Purse Seine

Purse seine, pertama kali diperkenalkan di pantai uatara Jawa oleh BPPL (LPPL) pada tahun 1970 dalam rangka kerjasama dengan pengusaha perikanan di Batang (Bpk. Djajuri) dan berhasil dengan baik. Kemudian diaplikasikan di Muncar (1973 / 1974) dan berkembang pesat sampai sekarang. Pada awal pengembangannya di Muncar sempat menimbulakan konflik sosial antara nelayan tradisional nelayan pengusaha yang menggunakan purse seine. Namun akhirnya dapat diterima juga. Purse seine ini memang potensial dan produktivitas hasil tangkapannya tinggi. Dalam perkembangannya terus mengalami penyempurnaan tidak hanya bentuk (kontruksi) tetapi juga bahan dan perahu/ kapal yang digunakan untuk usaha perikanannya.
Prospektif Purse Seine
Pentingnya pukat cincin dalam rangka usaha penangkapan sudah tidak perlu diragukan untuk pukat cincin besar daerah penangkapannya sudah menjangkau tempat-tempat yang jauh yang kadang melakukan penangkapan mulai laut Jawa sampai selat Malaka dalam 1 trip penangkapan lamanya 30-40 hari diperlukan berkisar antara 23-40 orang. Untuk operasi penangkapannya biasanya menggunakan “rumpon”. Sasaran penangkapan terutama jenis-jenis ikan pelagik kecil (kembung, layang, selat, bentong, dan lain-lain).

Hasil tangkapan terutama lemuru, kembung, slengseng, cumi-cumi.

Karakteristik
Dengan menggunakan one boat sistem cara operasi menjadi lebih mudah. Pada operasi malam hari lebih mungkin menggunakan lampu untuk mengumpulkan ikan pada one boat sistem. Dengan one boat sistem memungkinkan pemakaian kapal lebih besar, dengan demikian area operasi menjadi lebih luas dan HP akan lebih besar, yang menyebabkan kecepatan melingkari gerombolan ikan juga akan lebih besar. Oleh sebab itu dapat dikatakan tipe one boat akan lebih ekonomis dan efisien jika kapal mekaniser, karena dengan menggunakan sistem mekaniser pekerjaan menarik jaring, mengangkat jaring, mengangkat ikan dll pekerjaan di dek menjadi lebih mudah.
Bahan dan Spesifikasinya

a. Bagian jaring
Nama bagian jaring ini belum mantap tapi ada yang membagi 2 yaitu “bagian tengah” dan “jampang”. Namun yang jelas ia terdiri dari 3 bagian yaitu:
  • Jaring utama, bahan nilon 210 D/9 #1”
  • Jaring sayap, bahan dari nilon 210 D/6 #1”
  • Jaring kantong, #3/4”
  • Srampatan (selvedge), dipasang pada bagian pinggiran jaring yang fungsinya untuk memperkuat jaring pada waktu dioperasikan terutama pada waktu penarikan jaring. Bagian ini langsung dihubungkan dengan tali temali. Srampatan (selvedge) dipasang pada bagian atas, bawah, dan samping dengan bahan dan ukuran mata yang sama, yakni PE 380 (12, #1”). Sebanyak 20,25 dan 20 mata.
b. Tali temali
  • Tali pelampung: Bahan PE Ø 10mm, panjang 420m.
  • Tali ris atas: Bahan PE Ø 6mm dan 8mm, panjang 420m.
  • Tali ris bawah: Bahan PE Ø 6mm dan 8mm, panjang 450m.
  • Tali pemberat: Bahan PE Ø 10mm, panjang 450m.
  • Tali kolor bahan: Bahan kuralon Ø 26mm, panjang 500m.
  • Tali slambar: bahan PE Ø 27mm, panjang bagian kanan 38m dan kiri 15m
c. Pelampung
Ada 2 pelampung dengan 2 bahan yang sama yakni synthetic rubber. Pelampung Y-50 dipasang dipinggir kiri dan kanan 600 buah dan pelampung Y-80 dipasang di tengah sebanyak 400 buah. Pelampung yang dipasang di bagian tengah lebih rapat dibanding dengan bagian pinggir.

d. Pemberat
Terbuat dari timah hitam sebanyak 700 buah dipasang pada tali pemberat.

e. Cincin

Terbuat dari besi dengan diameter lubang 11,5cm, digantungkan pada tali pemberat dengan seutas tali yang panjangnya 1m dengan jarak 3m setiap cincin. Kedalam cincin ini dilakukan tali kolor (purse line)

Hasil Tangkapan

Ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan dari purse seine adalah ikan-ikan yang “Pelagic Shoaling Species”, yang berarti ikan-ikan tersebut haruslah membentuk shoal (gerombolan), berada dekat dengan permukaan air (sea surface) dan sangatlah diharapkan pula agar densitas shoal itu tinggi, yang berarti jarak antara ikan dangan ikan lainnya haruslah sedekat mungkin. Dengan kata lain dapat juga dikatakan per

satuan volume hendaklah jumlah individu ikan sebanyak mungkin. Hal ini dapat dipikirkan sehubungan dengan volume yang terbentuk oleh jaring (panjang dan lebar) yang dipergunakan.

Jenis ikan yang ditangkap dengan purse seine terutama di daerah Jawa dan sekitarnya adalah : Layang (Decapterus spp), bentang, kembung (Rastrehinger spp) lemuru (Sardinella spp), slengseng, cumi-cumi dll.

Daerah Penangkapan
Purse seine dapat digunakan dari fishing ground dengan kondisi sebagai berikut :
  1. A spring layer of water temperature adalah areal permukaan dari laut
  2. Jumlah ikan berlimpah dan bergerombol pada area permukaan air
  3. Kondisi laut bagus
  4. Purse seine banyak digunakan di pantai utara Jawa / Jakarta, cirebon, Juwana dan pantai Selatan (Cilacap, Prigi, dll).Alat Bantu Penangkapan
I. Lampu
Fungsi lampu untuk penangkapan adalah untuk mengumpulkan kawanan ikan kemudian dilakukan operasi penangkapan dengan menggunakan berbagai alat tangkap, seperti purse seine.Jenis lampu yang digunakan bermacam-macam, seperti oncor (obor), petromaks, lampu listrik (penggunaannya masih sangat terbatas hanya untuk usaha penangkapan sebagian dari perikanan industri).

Ikan-ikan itu tertarik oleh cahaya lampu kiranya tidak terlalu dipermasalahkan sebab adalah sudah menjadi anggapan bahwa hampir semua organisme hidup termasuk ikan yang media hidupnya itu air terangsang (tertarik) oleh sinar/ cahaya (phototaxis positif) dan karena itu mereka selalu berusaha mendekati asal / sumber cahaya dan berkumpul disekitarnya.
II. Rumpon
Rumpon merupakan suatu bangunan (benda) menyerupai pepohonan yang dipasang (ditanam) di suatu tempat ditengah laut. Pada prinsipnya rumpon terdiri dari empat komponen utama, yaitu : pelampung (float), tali panjang (rope) dan atraktor (pemikat) dan pemberat (sinkers / anchor).

Rumpon umumnya dipasang (ditanam) pada kedalaman 30-75 m. Setelah dipasang kedudukan rumpon ada yang diangkat-angkat, tetapi ada juga yang bersifat tetap tergantung pemberat yang digunakan.

Dalam praktek penggunaan rumpon yang mudah diangkat-angkat itu diatur sedemikian rupa setelah purse seine dilingkarkan, maka pada waktu menjelang akhir penangkapan, rumpon secara keseluruhan diangkat dari permukaan air dengan bantuan perahu penggerak (skoci, jukung, canoes)

Untuk rumpon tetap atau rumpon dengan ukuran besar, tidak perlu diangkat sehingga untuk memudahkan penangkapan dibuat rumpon mini yang disebut “pranggoan” (jatim) atau “leret” (Sumut, Sumtim). Pada waktu penangkapan mulai diatur begitu rupa, diusahakan agar ikan-ikan berkumpul disekitar rumpon dipindahkan atau distimulasikan ke rumpon mini. Caranya ada beberapa macam misalnya dengan menggiring dengan menggerak-gerakkan rumpon induk dari atas perahu melalui pelampung-pelampungnya. Cara lain yang ditempuh yaitu seakan-akan meniadakan rumpon induk untuk sementara waktu dengan cara menenggelamkan rumpon induk atau mengangkat separo dari rumpo yang diberi daun nyiur ke atas permukaan air. Terjadilah sekarang ikan-ikan yang semula berkumpul di sekitar rumpon pindah beralih ke rumpon mini dan disini dilakukan penangkapan.

Sementara itu bisa juga digunakan tanpa sama sekali mengubah kedudukan rumpon yaitu dengan cara mengikatkan tali slambar yang terdapat di salah satu kaki jaring pada pelampung rumpon, sedang ujung tali slambar lainnya ditarik melingkar di depan rumpon. Menjelang akhir penangkapan satu dua orang nelayan terjun kedalam air untuk mengusir ikan-ikan di sekitar rumpon masuk ke kantong jaring. Cara yang hampir serupa juga dapat dilakukan yaitu setelah jaring dilingkarkan di depan rumpon maka menjelang akhir penangkapan ikan-ikan di dekat rumpon di halau engan menggunakan galah dari satu sisi perahu.

Teknik Penangkapan (Sitting dan Moulting)
Pada umumnya jaring dipasang dari bagian belakang kapal (buritan) sungguhpun ada juga yang menggunakan samping kapal. Urutan operasi dapat digambarkan sebagai berikut :



a) Pertama-tama haruslah diketemukan gerombolan ikan terlebih dahulu. Ini dapat dilakukan berdasarkan pengalaman-pengalaman, seperti adanya perubahan warna permukaan air laut karena gerombolan ikan berenang dekat dengan permukaan air, ikan-ikan yang melompat di permukaan terlihat riak-riak kecil karena gerombolan ikan berenang dekat permukaan. Buih-buih di permukaan laut akibat udara-udara yang dikeluarkan ikan, burung-burung yang menukik dan menyambar-nyambar permukaan laut dan sebagainya. Hal-hal tersebut diatas biasanya terjadi pada dini hari sebelum matahari keluar atau senja hari setelah matahari terbenam disaat-saat mana gerombolan ikan-ikan teraktif untuk naik ke permukaan laut. Tetapi dewasa ini dengan adanya berbagai alat bantu (fish finder, dll) waktu operasipun tidak lagi terbatas pada dini hari atau senja hari, siang haripun jika gerombolan ikan diketemukan segera jaring dipasang.

b) Pada operasi malam hari
, mengumpulkan/ menaikkan ikan ke permukaan laut dilakukan dengan menggunakan cahaya. Biasanya dengan fish finder bisa diketahui depth dari gerombolan ikan, juga besar dan densitasnya. Setelah posisi ini tertentu barulah lampu dinyalakan (ligth intesity) yang digunakan berbeda-beda tergantung pada besarnya kapal, kapasitas sumber cahaya. Juga pada sifat phototxisnya ikan yang menjadi tujuan penangkapan.

c) Setelah fishing shoal diketemukan perlu diketahui pula swimming direction, swimming speed, density ; hal-hal ini perlu dipertimbangkan lalu diperhitungkan pula arah, kekuatan, kecepatan angin, dan arus, sesudah hal-hal diatas diperhitungkan barulah jaring dipasang. Penentuan keputusan ini harus dengan cepat, mengingat bahwa ikan yang menjadi tujuan terus dalam keadaan bergerak, baik oleh kehendaknya sendiri maupun akibat dari bunyi-bunyi kapal, jaring yang dijatuhkan dan lain sebagainya. Tidak boleh luput pula dari perhitungan ialah keadaan dasar perairan, dengan dugaan bahwa ikan-ikan yang terkepung berusaha melarikan diri mencari tempat aman (pada umumnya tempat dengan depth yang lebih besar) yang dengan demikian arah perentangan jaring harus pula menghadang ikan-ikan yang terkepung dalam keadaan kemungkinan ikan-ikan tersebut melarikan diri ke depth lebih dalam.

 Dalam waktu melingkari gerombolan ikan kapal dijalankan cepat dengan tujuan supaya gerombolan ikan segera terkepung. Setelah selesai mulailah purse seine ditarik yang dengan demikian bagian bawah jaring akan tertutup. Melingkari gerombolan ikan dengan jaring adalah dengan tujuan supaya ikan-ikan jangan dapat melarikan diri dalam arah horisontal. Sedang dengan menarik purse line adalah untuk mencegah ikan-ikan supaya ikan-ikan jangan dapat melarikan diri ke bawah. Antara dua tepi jaring sering tidak dapat tertutup rapat, sehingga memungkinkan menjadi tempat ikan untuk melarikan diri. Untuk mencegah hal ini, dipakailah galah, memukul-mukul permukaan air dan lain sebagainya. Setelah purse line selesai ditarik, barulah float line serta tubuh jaring (wing) dan ikan-ikan yang terkumpul diserok/ disedot ke atas kapal.
 Hal-hal yang Mempengaruhi Keberhasilan Penangkapan

1. Kecerahan Perairan
Transparasi air penting diketahui untuk menentukan kekuatan atau banyak sedikit lampu. Jika kecerahan kecil berarti banyak zat-zat atau partikel-partikel yang menyebar di dalam air, maka sebagian besar pembiasan cahaya akan habis tertahan (diserap) oleh zat-zat tersebut, dan akhirnya tidak akan menarik perhatian atau memberi efek pada ikan yang ada yang letaknya agak berjauhan.

2. Adanya gelombang
Angin dan arus angin. Arus kuat dan gelombang besar jelas akan mempengaruhi kedudukan lampu. Justru adanya faktor-faktor tersebut yang akan merubah sinar-sinar yang semula lurus menjadi bengkok, sinar yang terang menjadi berubah-ubah dan akhirnya menimbulkan sinar yang menakutkan ikan (flickering light). Makin besar gelombang makin besar pula flickering lightnyadan makin besar hilangnya efisiensi sebagai daya penarik perhatian ikan-ikanmaupun biota lainnya menjadi lebih besar karena ketakutan. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan penggunaan lampu yang kontruksinya disempurnakan sedemikian rupa, misalnya dengan memberi reflektor dan kap (tudung) yang baik atau dengan menempatkan under water lamp.

3. Sinar Bulan
Pada waktu purnama sukar sekali untuk diadakan penangkapan dengan menggunakan lampu (ligth fishing) karena cahaya terbagi rata, sedang untuk penangkapan dengan lampu diperlukan keadaan gelap agar cahaya ;ampu terbias sempurna ke dalam air.

4. Musim
Untuk daerah tertentu bentuk teluk dapatmemberikan dampak positif untuk penangkapan yang menggunakan lampu, misalnya terhadap pengaruh gelombang besar, angin dan arus kuat. Penangkapan dengan lampu dapat dilakukan di daerah mana saja maupun setiap musim asalkan angin dan gelombang tidak begitu kuat.

5. Ikan dan Binatang Buas
Walaupun semua ikan pada prinsipnya tertarik oleh cahay lampu, namun umumnya lebih didominasi oleh ikan-ikan kecil. Jenis-jenis ikan besar (pemangsa) umumnya berada di lapisan yang lebih dalam sedang binatang-binatang lain seperti ular laut, lumba-lumba berada di tempat-tempat gelap mengelilingi kawanan-kawanan ikan-ikan kecil tersebut. Binatang-binatang tersebut sebentar-sebentar menyerbu (menyerang) ikan-ikan yang bekerumun di bawah lampu dan akhirnya mencerai beraikan kawanan ikan yang akan ditangkap.

6. Panjang dan Kedalaman Jaring
Untuk purse seine yang beroperasi dengan satu kapal digunakan jaring yang tidak terlalu panjang tetapi agak dalam karena gerombolan ikan di bawah lampu tidak bergerak terlalu menyebar . jaring harus cukup dalam untuk menangkap gerombolan ikan mulai permukaan sampai area yang cukup dalam di bawah lampu.

7. Kecepatan kapal pada waktu melingkari gerombolan ikan
Jika kapal dijalankan cepat maka gerombolan ikan dapat segera terkepung.

8. Kecepatan Menarik Purse Line
Purse line harus ditarik cepat agar ikan jangan sampai melarikan diri ke bawah.

Yuk Mancing Sepat

Sepat adalah ikan yang hidupnya bergerombol, tempat yang ideal untuk mancing sepat adalah yang kondisi airnya tenang dan tentunya tidak berarus. Makanya danau, waduk, rawa, kolam bekas galian pasir adalah tempat yang paling ideal untuk berburu sepat. Namun bukan berarti di tempat yang berarus sepat tidak bisa dipancing, tentunya akan lebih sulit memancing sepat di tempat yang berarus (hal ini bisa dijadikan tantangan).
Keuntungan dalam memancing sepat adalah sifat dari ikan ini yang secara periodic mengambil
 
oksigen langsung dari udara. Kebiasaan sepat yang satu ini memudahkan kita mencari tempat dimana sepat bergerombol. Ciri-ciri tempat dimana sepat bergerombol adalah spot dimana sepat tidak henti-hentinya mengambil udara sepintas akan terlihat seperti “boiling”.

Biasanya sepat berkumpul di dekat tanaman air seperti kangkung, eceng gondok dan sejenisnya. Karena selain tempat makan, tanaman tersebut juga dijadikan tempat untuk menyimpan telur mereka saat berkembang biak.

Sesampainya di lokasi mancing, luangkan waktu berkeliling mencari tempat dimana sepatnya keliatan banyak. Jangan terburu-buru , santai saja menikmati pemandangan sekitar adalah bagian yang tidak terpisahkan dari memancing sepat. So santai saja dan nikmati setiap tahapnya…

Joran
Pada dasarnya setiap jenis joran bisa digunakan untuk memancing sepat, namun demikian untuk merasakan sensasi strike sepat tentunya kita harus menyesuaikan dengan ukuran sepat yang akan kita pancing. Berhubung monster sepat hanya berukuran maksimal 3 jari, rasanya sangat pas kalau kita menggunakan joran dengan kelas super light tackle.
Joran yang direkomendasikan adalah tegek mini (mini pole rod) untuk berburu sepat. Joran ini bisa kita temukan di setiap toko pancing, harganya pun cukup murah dan terjangkau. Selain simple karena bisa dilipat tegek juga mempunyai kelebihan lain yaitu kita tidak membutuhkan kelosan/gulungan atau ril penggulung, cukup ikat benang diujung tegek sepanjang tegek tersebut dan langsung bisa digunakan.

Karena sepat biasa berkumpul di pinggir kita tidak membutuhkan tegek yang terlalu panjang. Ukuran dua meter dirasakan sangat tepat untuk berburu sepat. Makin kecil diameter tegek yang digunakan maka sensasi tarikan sepat akan lebih terasa. Usahakan joran atau tegek yang digunakan tidak terlalu lentur karena semakin lentur akan semakin sulit bagi kita untuk mengkonversi strike menjadi hook-up.

Jika anda memang suka dengan tantangan lebih, bisa juga kita menggunakan joran super lentur buatan kita sendiri dari bahan fiberglass. Biasanya di toko-toko pancing kita bisa menemukan fiber yang sudah sangat lentur untuk bahan pembuatan joran sepat ini. Apabila anda merasa blank fiber yang anda beli kurang lentur anda bisa mengamplasnya sehingga mencapai kelenturan yang diinginkan.

Line
Semaki kecil diameter benang (line) yang kita gunakan semakin baik hasil yang akan kita capai. Karena menggunakan benang diameter besar akan membuat sepat takut dan ragu-ragu untuk menyambar umpan. Apalagi berat seekor sepat rata-rata tidak lebih dari 20gr, tentunya kita tidak membutuhkan benang dengan kekuatan besar . Benang dengan kekuatan 1 pounds (lbs) atau sama dengan 0.5kg lebih dari cukup untuk berburu sepat.
Namun demikian usahakan mencari benang yang memiliki diameter kecil dengan “bondage” yang besar, bisa jadi sat kita mancing sepat ikan lain dengan ukuran lebih besar menyambar umpan kita. Tentunya kesempatan ini tidak ingin kita sia-sia kan bukan? Anggap saja sebagai bonus. Intinya sedia paying sebelum hujan.
Apabila di spot tempat anda mancing sepat terdapat ikan jenis lain yang berukuran lebih besar dari sepat gunakanlah benang dengan diameter maksimal 0.13 mm yang biasanya memiliki kekuatan sampai dengan 3 pounds (1.5kg). Ukuran 0.13 mm dirasakan belum menakuti sepat sehingga sepat masih mau makan umpan kita.

Kail
Karena mulut sepat terkenal sangat kecil jelas kita membutuhkan mata kail yang super kecil pula. Bagi daerah yang terbiasa dengan ngabenteur atau waderan (jawa) rasanya tidak akan sulit untuk mencari mata kali yang super mini ini. Namun jangan lupa kalau benteur/wader masih bisa dipancing dengan mata kail sampai dengan ukuran 1 kecil, maka sepat maksimal ukuran kailnya adalah 0.5 kecil. Syukur-syukur kalau anda bisa mendapatkan ukuran 0.1. Sayang tidak semua merk mengeluarkan ukuran ini, kalaupun ada khususnya mata kail impor, para importer jarang yang mau datangkan karena memang jarang sekali pembelinya.

Kelemahan kail ukuran 0.1 adalah sering sekali tertelan sampai tenggorokan sepat, sehingga kita akan sedikit kesulitan mengeluarkan kail dari mulut ikan. Ukuran rekomended untuk mancing sepat adalah 0.3 kecil atau 0.5, memang tingkat keberhasilan hook up tidak setinggi ketika kita menggunakan ukuran 0.1 namun ketika hook up kita juga tidak akan dibuat repot. 

Pelampung
Pelampung berbentuk jarum adalah pelampung yang tepat untuk mancing sepat, bentuknya yang lonjong membuat pelampung ini sangat sensitif saat umpan ikan menyambar umpan. Gunakanlah pelampung jarum dengan panjang maksimal 5cm . Pengunaan pelampung lain sebenarnya bisa saja, selama tidak terlalu besar dan mampu menahan beban timah kail dan umpan. Namun pelampung jarum terbukti yang terbaik.

Timah Daun
Gunakanlah timah lembaran atau biasa disebut dengan timah daun, gunakan timah daun secukupnya agar bisa menenggelamkan setengah badan dari pelampung. Posisi pelampung seperti ini sangat memudahkan kita mengetahui saat yang tepat untuk menggentak joran saat strike terjadi.

Rigging
Susunlah riging sederhana dengan susunan sebagai berikut : Pelampung jarum – timah secukupnya – mata kail. Karena sepat adalah ikan permukaan (jarang sekali mau makan di dasar) maka biarkan mata kail yang sudah terisi umpan mengambang di tengah-tengah air. Jarak yang ideal adalah 20 cm antara pelampung dan timah, sementara dari posisi timah pemberat ke mata kail cukup 5 cm saja.

 Umpan
Banyak sekali jenis umpan yang bisa digunakan untuk memancing sepat, mulai dari umpan universal atau cacing, ramuan pelet juga bisa dipakai untuk memancing sepat. Namun berdasarkan pengalaman umpan untuk sepat yang paling efektif adalah kroto atau daging udang tawar.
Kedua umpan ini juga sangat mudah didapatkan, hampir di setiap toko pancing atau toko yang menjual keperluan makanan burung, kroto selalu menjadi menu utama penjualan. Hal ini disebabkan kroto juga popular sebagai tambahan racikan umpan ikan mas. Sementara apabila anda ingin menggunakan udang cari saja di took-toko ikan mas.

Cukup dengan mencantolkan telur kroto yang masih berbentuk lonjong (belum terbentuk menjadi semut utuh) pada mata kail dan lemparkan pada spot yang diinginkan. Sementara untuk pemakaian udang, anda harus mengambil daging udang sekecil mungkin disesuaikan dengan ukuran mata kail. Lemparkan dan tunggu sepat menyambar.

Start Fishing
Setelah semua peralatan dan umpan kita siapkan, perjalanan memancing sepat pun kita mulai. Seperti yang sudah disampaikan diawal, sesampainya di tempat jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk berjalan-jalan mencari tempat sepat bergerombol.

Setelah anda menemukan pusat keramaian sepat, jangan langsung melempar umpan. Perhatikan keadaan sekitar, periksalah tempat mancing anda dengan teliti terutama dari keberadaan binatang seperti ular, semut merah atau serangga yang bisa jadi mengganggu acara mancing anda. Tidak lucu kalau saat sepat sedang ramai-ramainya menyerang anda harus kehilangan momen tersebut hanya karena badan anda gatal-gatal akibat serangan semut merah atau serangga lainnya.

Jangan lupa siapkan bekal air minum atau makanan kecil sehingga acara mancing anda benar-benar enjoy, membawa termos untuk menyeduh segelas kopi tentunya akan lebih menyenangkan apalagi ditambah dengan beberapa batang rokok. Hahaha…

Strike
Setelah anda lemparkan umpan ke hot spot, perhatikan pelampung dengan seksama. Bila sepat di spot tersebut memang banyak biasanya tidak perlu waktu lama untuk sepat menyambar umpan. Karena cara makan sepat tidak langsung menyambar dan menelan umpan seperti ikan-ikan lain, maka gerakan pelampung haruslah diikuti dengan seksama . Apabila gerakan pelampung masih turun naik seperti mesin jahit itu tandanya sepat masih mempermainkan umpan (menyedot dan langsung menyembur umpan berulang kali).

Momen yang paling pas adalah ketika pelampung yang sudah kita set tenggelam untuk setengahnya bergerak tenggelam full. Momen ini hanya beberapa saat saja kurang dari sekejap mata, untuk itu kita harus memiliki gerak reflex yang kuat. Gentaklah perlahan saja, apabila momen itu pas maka seekor sepat akan tergantung manis di joran kesayangan anda.
Bila anda terlambat sepersekian detik saja anda hanya akan mengangkat kail dengan umpan yang sudah rusak. Segera anda harus menggantinya, dim omen-momen inilah sensai mancing sepat akan sangat terasa.

Tidak sedikit para pemancing yang baru mencoba mancing sepat akan putus asa gara-gara selalu gagal mengkonversi strike menjadi hook up, saat itulah kadang-kadang sumpah serapah secara tidak sadar keluar dari mulut hahaha…. Apabila kita mancing bersama dengan teman-teman tentunya momen itu bisa jadi sangat lucu dan menggelikan, keceriaan akan timbul disana.

Dengan terus menambah jam terbang mancing sepat tentunya akan menambah pemahaman akan karakteristik memancing sepat, makanya jangan ragu untuk terus berlatih.

Get Smile
Kepuasaan saat memancing tidak selalu berdasarkan ukuran yang kita dapatkan. Namun kebahagiaan itu bisa kita dapatkan ketika kita benar-benar menikmati setiap tahap ketika memancing. Toh kita kan ingin mancing bukan pingin ikan hehehe… Jadi walaupun cuma sepat, TERSENYUMLAH.:D

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More